January 01, 2018

Jelang Grand Opening, Pemko Lakukan Simulasi di RSUD Pekanbaru


PEKANBARU, TAMPAN - Pemko Pekanbaru terus menggesa pemasangan fasilitas pendukung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru.

Sejauh ini sejumlah fasilitas pendukung yang sebelumnya belum terpasang sudah rampung.

Seperti pemasangan kloset, westafel dan dapur umum.

"Dalam dua hari ini fokus kita adalah untuk pemasangan meubeler. Kalau untuk westafel dan kloset sudah siap," kata Asisten 1 Setdako Pekanbaru, Azwan yang juga ketua tim percepatan RSUD Kota Pekanbaru, Minggu (31/12/2017).

Azwan menargetkan untuk pemasangan meubeler tersebut akan tuntas dalam dua hari ini.

Sehingga Selasa (2/1/2018) besok seluruh fasilitas dan petugas sudah siap seluruhnya.

"Target kita tanggal 2 itu semuanya sudah ready dan sudah bisa kita lakukan simulasi," ujarnya.

Sementara untuk jadwal soft launching, pihaknya menjadwalkan dalam dua atau tiga hari setelah dilakukan simulasi.

Namun untuk jadwal pastinya masih menunggu jadwal Walikota Pekanbaru.

"Setelah simulasi kami akan laporkan ke Pak Walikota kapan kira-kira pak Walikota bisa melakukan soft launching RSUD Kota Pekanbaru ini," katanya.

Selain dari sisi fasilitas dan sumber daya manusia, Azwan juga mengklaim seluruh regulasi yang berkaitan dengan RSUD sudah rampung.

"Yang berkaitan dengan izin-izin tidak ada masalah lagi. Baik izin operasionalnya, IMBnya, Amdal dan yang lainya semua sudah ada. Termasuk rekomendasi dari kementrian juga sudah ada. Jadi tidak ada masalah lagi," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi mengakui kondisi RSUD Kota Pekanbaru belum selesai 100 persen.

Baik dari sisi fisik, sarana pra saranan dan sumber daya manusia.

Kondisi inilah yang menyebabkan diundurnya soft launching RSUD Kota Pekanbaru yang berada di Jalan Garuda Sakti tersebut.

"Seperti kita ketahui, untuk fisik RSUD itu memang belum tuntas seluruhnya. Sampai sekarang baru 82 persen," katanya, Selasa (26/12/2017) lalu.

Namun karena banyak tuntutan dari masyarakat yang meminta agar RSUD Kota Pekanbaru segera dioperasikan, pihaknya pun terus menggesa sejumlah fasilitas pendukung.

Sehingga RSUD ini bisa segera dioperasikan untuk melayani masyarakat.

"Tapi karena keterbasan fasilitas dan anggaran, kita akan melakukan pelayanan sesuai dengan fasilitas yang ada saja," ujarnya.

Pihak RSUD Kota Pekanbaru nantinya akan melakukan sejumlah pelayanan. Diantaranya poli umum, UGD dan rawat inap.

Untuk melakukan pelayanan medis tersebut, pihaknya akan mengerahkan dokter spesialis yang ada di Puskemas.

"Ada sekitar 18 dokter spesialis yang akan kita tarik dari Puskemas untuk ditempatkan di RSUD. Mereka kita ambil dari seluruh Puskemas yang ada di Pekanbaru," katanya.

Dengan ditariknya dokter spesialis di Puskemas ke RSUD Kota Pekanbaru, maka pelayanan masyarakat yang membutuhkan tindakan dokter spesialis akan dirujuk ke RSUD Kota Pekanbaru.

"Jadi nanti pasien yang memerlukan penanganan dokter spesialis di seluruh Puskesmas rujukan ke RSUD Kota Pekanbaru," imbuhnya.

Jika tidak ada aral melintang, seluruh dokter spesialis di Puskemas tersebut mulai awal tahun depan sudah resmi bekerja di RSUD Kota Pekanbaru.


Tidak hanya dokter spesialis yang akan dipindahkan ke RSUD Kota Pekanbaru, Dinas Kesehatan juga akan mencomot dokter umum di puskemas untuk ditugaskan di RSUD Kota Pekanbaru.

Jumlahnya mencapai sekitar 60 orang dokter.

Saat disinggung apakah kondisi tersebut nantinya tidak berdampak terhadap pelayanan di Puskemas, Zanini menyebut tidak akan begitu menganggu.

Sebab pihaknya sudah melakukan analisa beban kerja terhadap tenaga medis yang akan digeser di RSUD Kota Pekanbaru.

"Kita upayakan penggeseran ini tidak mengganggu pelayanan di Puskemas," ujarnya.

Aksi main comot tenaga medis di Puskemas ini akibat tidak adanya penambahan tenaga medis yang ditempat di Puskemas.

Sebab usulan penambahan tenaga medis yang disampaikan Pemko Pekanbaru ke Kemenpan RB belum disetujui.

Salah satu penyebab belum disetujuinya usulan tersebut karena belum adanya kajian terkait analisa beban jabatan dan analisa beban kerja di RSUD Kota Pekanbaru.

"Kita belum bisa melakukan kajian analisa beban jabatan dan analisa beban kerja sebelum rumah sakit ini dioperasikan," katanya.

Jika nanti sudah dioperasikan, maka pihaknya akan lebih gampang melakukan usulan tersebut. Tidak hanya penambahan petugas, tapi juga usulan bantuan dana.

"Kalau sudah beroperasi kita lebih gampang mengajukan anggaran. Baik provinsi (Pemprov Riau maupun ke pusat," pungkasnya.

Seperti diketahui, rencana soft launching RSUD Kota Pekanbaru dipastikan molor.

Sebelumnya Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setdako Pekanbaru, Azwan bersama tim percepatan RSUD Kota Pekanbaru menjadwalkan akan melakukan soft lounching RSUD Kota Pekanbaru, Rabu (27/12/2017).

Molornya jadwal soft launching tersebut akibat masih adanya sejumlah fasilitas pendukung yang belum terpasang.

Molornya jadwal ini berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat.

Sebab pelayanan baru bisa dilakukan setelah soft lanching dilakukan.(gun)