June 01, 2015

Miliki Nilai Potensial, Gaharu Lebih Eknomis Dibanding Sawit


BeritaRohul.com, Ekbis - Bimbingan teknis (bimtek) merupakan kegiatan pelatihan singkat yang mengimplementasikan antara teori dan praktek. Bimtek ini diselenggarakan Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan (BPTSTH).

Pelaksanaan dibagi dalam dua tahapan, kelas teori di Wisma Happy dan praktikum di plot agroforestry di Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Acara pembukaan dibuka Kepala Bidang Pengusahaan Hutan, Iskandar, SP. Dalam pidatonya, ia menyampakan untuk mengusahakan komoditi gaharu di areal kebun sawit dimiliki peserta.

“Gaharu merupakan komoditi potensial hasil hutan bukan kayu yang bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Harapan Dinas Kehutanan dari penyelenggaraan ini menjadi pionir dan fasilitator bagi masyarakat di daerah asalnya.

“Peserta ini merupakan investasi pemerintah dan motivator bagi masyarakat umum di sekitar bapak-bapak untuk berwirausaha di sektor hasil hutan kayu khususnya gaharu,” jelasnya.

Hadir juga pada acara pembukaan Kepala BPTSTH dan Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sekaligus pemateri pada aspek kebijakan dan legalitas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap komoditi hasil hutan hukan kayu.

Pemateri lain, Eka Novriyanti. Ia menyampaikan betapa pentingnya mengenali potensi pohon penghasil gaharu.

“Pohon penghasil gaharu yang mendominasi di Provinsi Riau adalah jenis Aquilaria malaccensis dan Aquilaria microcarpa,” tuturnya.

Karakter berbeda untuk setiap pohon penghasil gaharu jika akan diinokulasi guna merangsang pembentukan gubal gaharu.

“Faktor mempengaruhi keberhasilan rekayasa pembentukan gubal gaharu adalah jenis pohon, asal dan virulensi inokulan serta kondisi lingkungan disekitar pohon penghasil gaharu” jelas Eka panjang.

Peserta bimtek ini merupakan perwakilan dari 14 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu dan petani memiliki pohon penghasil gaharu.

Tujuan bimtek ini mendukung program pemerintah melalui dinas kehutanan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap budidaya gaharu.

Materi disampaikan meliputi identifikasi pohon penghasil gaharu, teknik budidaya, teknik inokulasi, penanganan panen dan pasca panen serta gambaran tata niaga.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kerja sama sejak 2014 lalu. Bimtek tahun ini diselenggarakan selama empat hari dari 18-21 Mei 2015.

Gaharu merupakan produk hasil dari reaksi atau respon pohon penghasil gaharu akibat adanya perubahan fisik dan kimia pada organ tumbuhnya.