June 29, 2015

Humas IKPP Panik, Dinsosnakertrans Siak Umbar Data Kecelakaan Kerja


KabarSiak.com, Kesehatan - Humas PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang, Armadi yang dihubungi Wartawan, mengatakan, seratusan korban kecelakaan yang diuraikan Bidang Pengawasan Dissosnakertrans Siak itu bukan semuanya karyawan PT IKPP.

Bahkan, kebanyakan diderita oleh karyawan dari subkontraktor perusahaan. Meskipun ia sendiri mengakui para pekerja tetap menggunakan peralatan PT IKPP. 

"Itukan data dari Dissosnakertrans, dan kita perlu konfirmasi lagi nanti. Sekarang memang saya belum bisa memastikan," kata dia.

Terkait masa pakai peralatan di dalam areal pabrik yang sudah melebihi masa ambang batas juga dibantah Armadi. Ia mengatakan, tim internal mengecek peralatan secara berkala. Bila diketahui sudah kadaluwarsa, tim akan memberikan nota.

"Kalau dikatakan perlatan di pabrik melebihi ambang batas, yang mana yang melebihi. Silahkan tunjukkan. Karena pabrik itu kan luas. Tapi, itu tak mungkin lah, memang ada yang pabrik lama. Kami kan juga mengecek standarisasinya," ulasnya.

Diberitakan sebelumnya, buruknya pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang menyebabkan kecelakaan kerja hampir setiap hari terjadi selama 14 bulan terakhir, 157 pekerja menjadi korban.

Data yang dihimpun dari Bidang Pengawasan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) Siak terdapat 165 korban kecelakaan kerja sejak Januari-Oktober 2014 dan Januari-April 2015. Herannya, 157 tercatat sebagai pekerja di PT IKPP dan 8 pekerja dari PT Pindo Deli yang juga bekerja di areal PT IKPP Perawang.

Kepala Bidang Pengawasan Dissosnakertrans Siak Imron Rosyadi, menyebut berbagai kasus selama 2014 tidak menjadi acuan berarti bagi perusahaan. Sehingga kasus-kasus yang lama tetap terulang, dan membuat statistik kecelakaan di perusahaan itu kian bertambah.

"Sejak Januari hingga April 2015 saja sudah terdapat 40 korban kecelakaan di sana. Apakah tahun ini angka bertambah hingga 157 seperti tahun lalu, atau tidak. Kita khawatir bila tidak ada pembenahan," kata Imron, Jumat pekan lalu.(nank)