August 28, 2015

Ciptakan Generasi Islami, Gontor Putri Tujuh Mulai Berbenah


KAMPAR, TAMBANG - Pondok pesantren Gontor Putri Tujuh Rimbo Panjang ciptakan generasi islam yang modern dan bertaraf internasional. Dibawah asuhan Drs,Kyai HM, Mahrud, pesantren ini menjadi gudangnya kedisiplinan dalam menuntut ilmu tentang keislaman. Sebab di sini menawarkan hal yang berbeda dalam manajemen pendidikannya.

Bahasa Arab dan Inggris menjadi sebuah kawajiban bagi siswinya dalam berkomunikasi dan menggali ilmu. Sebab baginya Islam itu harus maju dan berpikir jauh ke depan,serta harus  kaya akan pemikiran yang maju, 

Bukan saja menawarkan keilmuan namun juga syarat dengan kedisiplinan, kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Menuntut ilmu baginya di mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, itulah yang selalu di lakukannya.

Walau dengan basis pendidikan yang islami bukan berarti siswi ini tak mengenal perkembangan dunia, sekali dalam sebulan menjadikan agenda  rutin pondok pasantren dalam mengadakan kegiatan estrakukuler di luar ruangan.

Dengan berbagai kegiatan seperti menyanyi, baca puisi, lomba ceramah, serta drama teatrikal, dan itu semua di haruskan siswa dalam menyukseskan segala bentuk kegiatan mulai dari panitia sama dari peserta itu sama sekali tak melibatkan guru.

Semua di tanamkan  oleh guru untuk belajar berorganisasi. Mempunyai siswa sekitar 700 santri pada tahun ini serta pesantren yang paling banyak menamatkan siswinya bagi Drs. Kyai HM Mahrud bukan halangan dalam mencarikan solusinya.

Bagi siswa dan sudah menamatkan diri di sekolah ini diberikan kesempatan untuk mengajar di pesantren Gontor Putri Tujuh dalam menerapkan ilmu yang didapatkannya Dan pihak kampus Gontor Putri Tujuh tidak meleapaskan begitu saja siswa yang mengabdikan dirinya di easentren ini, mereka di  kuliahkan oleh pihak pesantren di Universitas ternama di Provinsi Riau.

Tak heran lulusan dari pesantren Gontor Putri Tujuh ini banyak yang diminati oleh dunia pendidikan yang mengutamakan pendidikan akhlak dan moral dan juga ada yang berkerja di luar negeri seperti Malaysia, Saudi Arabia, Iran, Irak dan Paslsetina.

Hal itu diungkapkan oleh ustad Ali, setelah acara pembukan pengenalan bahasa inggris dan arab di kawasan pondok pasantren Gontor Putri Tujuh.(kim)