January 12, 2015

Nihil Perencanaan, Proyek Danau Raja Rengat jadi Temuan Komisi E DPRD Riau


BeritaInhu.com, Budaya - Komisi E DPRD Riau didampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Riau, Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Yopi Arianto beserta jajarannya, mengecek kesiapan proyek pembangunan wisata Danau Raja di Rengat, Inhu. Proyek ini dinilai nihil perencanaan, namun sudah dianggarkan pada APBD Riau 2015.

“‎DED nya belum jadi, perencanaannya masih dalam tahap proses,” kata Said Sarifudin, Kadisbudpar Provinsi Riau dihadapan anggota Komisi E dan jajaran pemerintah Kabupaten Inhu di lokasi pembangunan, Jum'at (09/01/15). 

Lebih parahnya, perencanaan pembangunan belum jelas tapi APBD Murni Riau tahun 2015 sudah menganggarkan proyek tersebut. Tidak tanggung-tanggung, total proyeknya sebesar Rp21 miliar.‎

“Akhir Januari atau awal Februari ini, akan dilakukan lelang pembuatan DED. Berbagai masukan konsultan terkait bentuk apa yang akan dibangun sudah kami terima, tapi belum kami putuskan,” ungkapnya. 

Agar pengerjaan proyek ini bisa terlaksana di tahun ini, ia berharap agar pemerintah Kabupaten Inhu maupun Disbudpar Inhu bekerjasama selalu dengan Disbudpar Provinsi Riau. Apalagi diakuinya, ia belum mengetahui status tanah di areal Danau Raja.

“‎Kami berharap Disbudpar Kabuapten Inhu juga bisa bekerjasama dalam hal ini. ‎Terlebih lagi, kami ingin tahu status tanahnya dan ingin dibangun apa nantinya, ini kami harus jelas terlebih dahulu,” sebutnya. 

‎Sementara itu, Masnur, Ketua Komisi E DPRD Riau menyambut positif rencana proyek tersebut. Asalkan sebutnya, pengerjaan proyek itu sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak melanggar hukum di kemudian hari. 

“Kita berharap, koordinasilah selalu Disbudpar provinsi dengan Kabupaten Inhu. Kerjakanlah, asalkan sesuai dengan peraturan atau prosedurnya, jangan melebihi itu,” tutupnya.‎ 

Sejumlah anggota Komisi E DPRD Riau ikut dalam rombongan tersebut, diantaranya, Adriyan, Muhammad Adil, Markarius, Sugeng Pranoto, ‎Syafarudin Poti, Tengku Nazlah Khairati, Septina Primawati Rusli dan Ade Agus Hartanto. (dod/rtc)