May 05, 2015

Uyung Sagu jadi Alternatif Pembangunan Jalan di Meranti


BeritaMeranti.com, Ekbis - Sadar akan sebagai daerah penghasil sagu, Bupati Kepulauan Meranti meminta limbah sagu berupa uyung dan repu tidak dibuang begitu saja. Selain bisa merusak lingkungan, limbah ini juga bisa dimanfaatkan salah satu untuk pembangunan.

Beberapa waktu lalu, Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi, berpesan agar seluruh kilang sagu di Meranti agar tidak membuang limbah berupa repu dan uyung itu ke sungai. Pasalnya bisa menyebabkan kerusakan ekosistem di air.

Selain itu, H Irwan juga mengatakan bahwa repu dan uyung itu bisa dimanfaatkan. Seperti, repu bisa dijadikan pakan ternak, dan uyung bisa dijadikan breket maupun lapisan untuk pembangunan jalan. Untuk itu, H Irwan meminta Dinas PU untuk menerapkan uyung sagu sebagai pelapis pada pembangunan jalan.

“Sebelum membangun jalan saya telah mengintruksikan kepada Dinas PU menerapkan untuk uyung sagu ditimbun sebagai peninggi tanah. Uyung sagu tersebut jangan sampai dibuang,” kata H Irwan.

Adapun jalan yang telah menerapkan sistem penimbunan dengan uyung sagu diantaranya jalan poros dari Mekar Delima mengarah ke Desa Tanjung Padang kecamatan Tasik Putripuyu. Jalan poros Melai-Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir, jalan poros Lukun-Sungai Tohor, jalan Pramuka sepanjang 3,5 KM, dan jalan Perumbi Selatpanjang.

Teknis pengerjaannya, dimana pondasi dilapisi dengan kulit sagu atau uyung sagu kemudian dialas terpal. Lalu ditimbun pasir batu (sirtu). Ternyata hasil nya sangat memuaskan, dimana setelah dilapisi dengan uyung tersebut, pondasi jalan semakin padat dan kokoh dibanding menggunakan kayu bulat sebagai pondasi.

Kondisi tersebut merupakan potensi tersendiri bagi daerah-daerah penghasil sagu. Selain mendapatkan hasil dari pati sagu itu sendiri tetapi limbahnya pun dapat menjadi komoditi yang bernilai jika diolah dan dikemas sedemikian rupa.

Uyung juga bisa diolah menjadi barang penghasil energi, yang menjadi sumber bahan bakar yang dikemas dalam bentuk arang briket.