April 30, 2015

Tingkatkan Perekonomian, Pemkab Kampar Diminta Bantu Carikan Modal untuk Masyarakat


BeritaKampar.com, Ekonomi - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar Aprizal Chaidir, SE didampingi Sekretaris PWI Kabupaten Kampar Akhir Yani, SE menyampaikan apresiasi untuk program Pemerintah Kabupaten Kampar yang telah  menjalankan beberapa program untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Namun demikian PWI Kampar menyarankan kepada Pemkab Kampar agar mencari solusi terbaik  kepada masyarakat agar masyarakat lebih mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha yang pelatihannya telah diikuti oleh ribuan masyarakat Kabupaten Kampar di  Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata Kubang Jaya.  Karena menurut Aprizal permasalahan yang ditemui saat ini masyarakat terkendala mengembangkan ilmu dan minatnya karena tak punya modal.

Lebih lanjut lulusan S1 Jurusan Manajemen Pemasaran STIE Widyawiwaha Yogyakarta itu mengatakan, dari pengamatan dan perbincangannya dengan sejumlah pihak, saat ini tampaknya Pemkab Kampar perlu mencari solusi membantu masyarakat untuk mendapatkan modal untuk memulai berbagai jenis usaha pasca mendapatkan pendidikan di P4S Karya Nyata Kubang Jaya. Persoalan modal ini adalah persoalan utama karena menurutnya, kalau masyarakat yang ekonominya lemah, tidak mudah bisa mendapatkan pinjaman uang di bank.

"Kalau pakai agunan puluhan juta cukup memberatkan masyarakat, untuk itu perlu juga ada solusi bagi yang tidak memiliki tanah itu," ungkapnya. 

Dikatakan, salah satu program terbaru yang digagas Pemkab Kampar adalah Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Program ini dinilai sebagai tindaklanjut Pemkab Kampar yang telah melatih ribuan masyarakat Kampar di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

"Program itu bagus dan itu terbukti dengan banyaknya masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan dan bahkan pejabat dari berbagai daerah dan pejabat dari pemerintah pusat juga banyak yang berkunjung ke P4S maupun melihat dari dekat lahan percontohan RTMPE di Kubang," ujar Aprizal kepada wartawan, Rabu (24/4/2015).

Namun, menurut Aprizal, agar program ini benar-benar sesuai dengan harapan Bupati Kampar H Jefry Noer, tetap perlu adanya evaluasi. 

"Perlu didata yang akurat dari alumni P4S berapa persentase yang berhasil dan belum berhasil. Apa kendalanya dan solusinya kalau mereka belum berhasil, tentu kalau belum berhasil harus ada solusi lain," ulas pria yang juga Kepala Biro Harian Pesisir Pos wilayah Kabupaten Kampar itu.

"Kalau bisa kita masyarakat Kampar mengharapkan lebih banyak yang berhasil daripada yang tidak berhasil," ulasnya.

Mengenai RTMPE, Aprizal juga minta lahan percontohan tidak hanya ada di Kubang Jaya namun juga ada di seluruh desa dan bagi masyarakat desa yang punya keinginan dan minat bisa bergabung dengan masyarakat lainnya dengan cara membentuk kelompok-kelompok.

Kemudian Pemerintah Kabupaten diharapkan mengucurkan bantuan atau mencari solusi untuk memberikan bantuan modal kepada kelompok ini.

"Salah satu kendala untuk mengembangkan program yang didapatkan dari Pemkab Kampar baik pertanian, perikanan dan peternakan adalah terbatasnya modal yang dimiliki masyarakat. Saya nilai program Pemkab Kampar ini sangat bagus karena Pemkab telah mampu memberikan ilmu kepada masyarakat tentang bagaimana cara bertani, beternak dan memelihara ikan, tinggal bagaimana action di lapangan," pungkas Aprizal. (wir/srk)