January 07, 2015

Warga 20 Desa di Inhu Ancam Pindah ke Jambi akibat Jalinsel Hancur


BeritaInhu.com, Lingkungan - Akibat infrastruktur jalan tak kunjung dibangun, warga Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengancam akan pindah menjadi warga Provinsi Jambi yang lokasinya bersebelahan dan menjadi tapal batas antara Riau dan Jambi. 

Ancaman warga ini merupakan puncak dari kekecewaan terhadap Pemkab Inhu dan Pemprov Riau yang mengabaikan dan ‎tak kunjung melanjutkan pembangunan jalan lintas selatan (Jalinsel) yang terhenti sejak tahun anggaran 2014. 

Ungkapan kekecewaan ini disampaikan 20 kepala desa di Kecamatan Batang Cenaku dihadapan anggota DPRD Inhu yang berasal dari daerah pemilihan Inhu dua, dalam forum koordinasi antara 20 kepala desa, pengurus Koperasi Unit Desa, Pemuka Masyarakat, Camat Batang Cenaku serta para pimpinan di DPRD Inhu, bertempat di kantor Camat Batang Cenaku, Selasa (6/1/14).‎ 

Dalam forum itu Kepala Desa Alim Sulkarnain menegaskan jika pemerintah Provinsi Riau tidak melanjutkan pembangunan Jalinsel di wilayah Kecamatan Batang Cenaku, maka dia bersama warganya akan pindah ke Provinsi Jambi. 

"Kalau gak dilanjutkan kami akan pindah ke Jambi dan meminta kepada Pemprov Jambi, karena kami melihat jalan di daerah tersebut dibangun hingga ke perbatasan provinsi Riau," tegasnya.

‎Menyikapi keluhan warga ini, Ketua Komisi I DPRD Inhu, Samsudin berencana membawa seluruh kepala desa di Kecamatan Batang Cenaku menemui Plt Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rahman. 

"Kami telah membuat kesepakatan dengan 20 kepala desa, Insya Allah dalam pekan ini kami berangkat ke Pekanbaru menemui Plt Gubernur Riau, guna mempertanyakan kelanjutan pembangunan jalinsel di Kecamatan Batang Cenaku," ujarnya.‎ 

Sementara itu Camat Batang Cenaku Afran Ridwan mengatakan Jalinsel di wilayah Kecamatan Batang Cenaku yang belum dibangun lebih kurang 20 KM. 

Akibatnya, jalan desa Aur Cina, Puntianai, Batu Papan, Sipang, Cinaku Kecil, Anak Talang, Kepayang Sari, dan Lubuk Kandis terjadi kerusakan parah yang berakibat sulit dilintasi kendaraan bermotor.

‎ "Jalan lintas selatan ini sudah semakin rusak parah. Masyarakat kesulitan menjual hasil produksi pertanian mereka. Untuk memudahkan akses jalan provinsi tersebut, masyarakat telah melakukan penimbunan jalan dengan dana swadaya di Desa Aur Cina. Untuk itu, kami berharap kepada para anggota DPRD Inhu dapat mencarikan solusi agar pembangunan jalan lintas selatan segera dilanjutkan," jelasnya. 

‎Dalam pertemuan tersebut selain dihadiri Ketua Komisi I DPRD Inhu Syamsudin, juga dihadiri Ketua Komisi II Encik Afrizal, Ketua Komisi IV Mardius dani Ketua Badan Kehormatan Manahara Napitupulu serta Ketua Badan Legislasi Suharto. (dod/rtc)