KUANSING, TELUKKUANTAN - Ketua LSM Permata Kuansing, Junaidi Afandi, meminta Kajati Riau, turun tangan ke Kuansing, untuk menangani dugaan aliran dana terkait pemulusan pengecoran lantai 2 SDN 018 Koto Taluk yang diduga bermasalah.
"Kita mencium adanya dugaan dana yang diterima pihak tertentu dan orang penting di Kuansing, terkait pemulusan pembangunan SDN 018 ini. Maka dari itu, kita minta Kajati Riau, turun tangan langsung untuk mengusutnya," ungkap Junaidi Afandi, Kamis (7/2/2019) kemarin sore.
Ia tidak ingin persoalan yang telah dikonsumsi publik ini, dibiarkan begitu saja. Apalagi menurutnya, struktur bangunan ini, menyangkut keselamatan orang banyak. Dan sebelum berakibat fatal, ia minta, agar segera ditangani oleh pihak ahli bersama dengan Kajati.
"Kita menyarankan, kalau bisa pihak Kajati mesti didampingi tenaga ahli penguji beton. Jika nantinya terbukti tak layak, tentu dapat diasumsikan muaranya terkait dengan dugaan aliran dana guna pemulusan serah terima bangunan ini," kata Junaidi.
Dalam hal ini, menurut Junaidi, pihak yang paling bertanggungjawab terkait persoalan ini, adalah rekanan yang merupakan pelaksana proyek. Sehingga pihak ketiga ini, kata Junaidi, perlu dipanggil untuk menguji pekerjaanya.
"Secara pasti kan belum bisa disimpulkan, tapi ini perlu dilakukan pengusutan, agar para kontraktor tidak asal-asalan dengan pekerjaannya, demi mengejar keuntungan yang lebih besar dan mengabaikan keselamatan orang banyak," tegasnya.
Sementara dari keterangan, Kadis Pendidikan, Jupirman, menyebutkan, bahwa bagian lantai dua yang sempat gagal beton ini sudah dilakukan perbaikan.
"Awalnya memang tak mau kering, namun kita minta pihak pelaksana memperbaikinya," jelas Jupirman.
Sedangkan terkait besi penyangga yang seharusnya diganti, Jupirman mengakui memang tak diganti, akan tetapi dilakukan penambahan besi baru.(dow)
source : berita kuansing