July 10, 2015

Dari Mabes ke Gedung Dewan, Suharmi : Pengabdian itu tak Ada Hentinya


BeritaKampar.com, Budaya - Mengabdi bagi rakyat dan melindungi masyarakat adalah suatu kewajiban bagi seorang prajurit, namun panggilan ini terasa berbeda bagi Suharmi Hasan SH, anggota DPRD Kampar. 

Panggilan jiwa untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat yang dirasakannya saat menjadi seorang prajurit juga memanggilnya dari ruang politik, maka dengan ketetapan hati Suharmi pun meninggalkan dunia loreng dengan atribut senjata, padahal ia sudah menyandang jabatan Kapten di bahunya, dengan teguh ia memasuki dunia politik dan duduk di gedung dewan, gedung dimana carut marut politik berada. Disinilah Suharmi Hasan memainkan senjatanya untuk melindungi rakyat dengan caranya sendiri.

"Saya baru menyandang pangkat kapten selama dua bulan setelah menunggu sekian lama, namun tiba tiba saja ada panggilan agar saya pulang kampung dan memberikan pengabdian kepada kampung halaman, makanya saya tinggalkan karir militer saya yang sudah saya jalani selama 15 tahun, untuk pindah ke dunia politik " ujarnya 

Saat itu alasannya untuk berhenti memang semata mata ingin pulang ke kampung halaman, karena memang ingin membangun kampung halaman, dan mengobati kerinduannya pada tanah kelahirannya Kampar yang dtinggalkannya sejak kelas 3 sekolah dasar, dan syukurnya keinginnya untuk pensiun muda dari tentara mendapat dukungan penuh dari keluarga.

"Apapun keputusan yang saya ambil, saya yakin dan percaya bahwa Tuhan Maha Tahu dan tidak akan mengecewakannya umatNya " ujarnya.

Namun sebagai prajurit yang baik, Suharmi juga membicarakan ini dengan komandannya meminta pertimbangan, agar keputusannya ini tidak salah langkah, ternyata komandannya sendiri mendukung keputusannya untuk meninggalkan Tentara dan menjadi politikus.

Namun diakui Suharmi, tidak semua orang mendukung keputusannya, banyak juga yang mempertanyakan keputusannya dan menganggapnya gila. Namun itu malah memacu Suharmi untuk berbuat semakin baik dalam politik  karna ia yakin kalau ia teguh dan konsisten maka jalan akan terbuka.

Dijelaskan Suharmi, politik baginya indah dan ia bertekad dengan politik ini tidak akan melukai orang  lain, hingga dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD Kampar Dapil I dirinya berusaha menempatkan diri sebaik baiknya, tidak mau ngoyo apalagi main sikut kanan kiri, karena bagaimanapun juga dalam militer ia sudah diajarkan untuk bersikap sportif  dan satria, hingga istilah sikut menyikut tidak ada dalam kamus hidupnya.

"Sukses bagi saya adalah mencapai tujuan dengan keikhlasan tanpa harus menodai orang lain " ujarnya.

Untuk itu Suharmi mengaku dirinya selalu memiliki sikap yakin dalam mecapai tujuan hidupnya, dan baginya keyakinan inilah yang membuat ia bisa mencapai tujuan.

Dengan keyakinan inilah maka anggapan dulu bahwa ia orang gila karena meninggalkan karir yang cukup bagus di militer hilang sudah, sekarang masyarakat menganggumi sosok Suharmi yang memang tampil beda dengan politikus lain.

Suharmi juga menyatakan, dirinya selalu merasa sehat apabila ia bisa berjumpa dengan semua lapisan masyarakat, berdiskusi dan mendengarkan keluhan mereka.

Bahkan tubuhnya sehat karena ia yakin dan ikhlas dalam menjalankan pekerjaan dan masimal dalam menjalankan, bukan hanya sehat,  bersosialisai dengan orang orang sekitar memberikan kepuasan bagi Suharmi  dan semua itu mengalir dan di sesuainkan dengan kemapuannya.

Itulah sebabnya suharmi sangar sering  berkunjung ke daerah-daerah dan  selalu menluangkan waktu untuk berdiskusi dengan masyarakat

Bahkan kalau sudah berdialog dengan kelompok masyarakat tak jarang berlangsung hingga  pagi, dalam diskusi ini Suharmi bicara apa adanya dan tidak muluk muluk sesuai dengan ilmu yang sudah dimilikinya.

Suharmi sendiri terlahir dari perkampungan sederhana di dusun kecil dengan nama  Desa pulau Birandang, tepatnya di Kecamatan Kampar Timur, pada tanggal 25 Agustus 1969.

Suharmi terlahir dengan 5 saudara dan menjadi anak paling tua, tumbuh menjadi anak yang sopan dan sangat menghargai orang tua, karena Kakek  dari Suharmi Hasan adalah seorang kiai yang sangat terkenal serta paling di hargai di provinsi Riau. Bukan hanya itu sang Kakek yang bernama kH Bakhtiar Daud juga seorang politikus ulung dengan dua periode duduk di kursi DPRD provinsi Riau.

Sang kakek menjalani pengabdiannya  kepada masyarakat dengan penuh rasa ikhlas, tak sampai di situ  pengabdianya dilanjutkan dengan mendirikan sebuah pasantren agar bisa terus berdakwah dalam rangka merubah negeri ini kedepan menjadi lebih baik dengan berdakwah.

Seiring berjalannya waktu Suharni Hasan menjadi anak yang patuh dan rajin sholat kerna tiap hari dirinya selalu di pertontokan oleh kedua orang tuanya bagaimana menyukurin nikmat yang di berikan Allah dengan menjalankan perintahnya yaitu menjalankan sholat lima waktu,Suharmi Hasan menempuh pendidkan sekolah dasar di Desa pulau birandang SD inpres, sampai kelas tiga  kemudian pindah sekolah ke Pekanbaru  ikut dengan kakeknya , saat itu itu ayahnya berpesan, sekolahlah  ke kota karena  orang sekolah di kota pintar-pintar.

Akhirnya suharmi menamatkan SD hingga SMA di Pekanbaru, dan melanjutkan kuliah kota bandung kuliah  dan sempat kuliah selama 2  tahun, namun tiba tiba saja ia ingin menjadi prajurit dan akhirnya 1992 masuk tentara. Dan mulailah perjalannya menjadi prajurit dengan berbagai wilayah tempat ia bertugas. 

Seperti dinas  Kostrad 13 tahun, Kodam (komando detesemen meliter )2 sriwijaya , dilanjutkan dengan dinas di Mabes Angkatan Darat dengan jabatan  letnan 2. Lalu saat itulah ia berjumpa dengan salah satu sahabat waktu sekolah saya waktu di pekanbaru yang sudah menjabat menteri yaitu ir Lukman Edi, yang menjabat sebagai Menteri Daerah Tertinggal. Suharmi dipilih sebagai Ajudan Mentri dan  pindah ke Jakarta untuk di perbantukan di Kementriannya

Selama tiga tahun menjadi ajudan sahabatnya sendiri, Suharmi tidak hanya mengawal sang menteri namun juga belajar politik.Lukman Edy lah yang membuka matanya untuk berpolitik, ilmu polituk itu masuk ke dalam diri Suharmi  namun ia tetap sebagai tentara 3 tahun

Ketika lukam Edy berhenti menjadi Menteri dan menjadi anggota DPR RI, Suharmi tetap dibantukan mengikuti sang guru. Akhirnya Suharmi memutuskan mengikuti jejak Lukman Edy dan menjadi seorang anggota dewan yang kini terus berjuang untuk rakyat,(kim)